Sulawesi Tengah (Sulteng) adalah salah satu propinsi di Indonesia
yang beribukota di Palu, luas propinsi ini mencapai 68.089,83 kilometer
persegi (km²),secara geografis propinsi ini terletak diantara 222
derajat Lintang Utara dan 348 derajat Lintang Selatan, serta 1122 dan
124 22 bujur Timur, sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan
Propinsi Gorontalo, Sebelah Timur dengan Propinsi Maluku, Sebelah
Selatan dengan Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinisi Sulawesi
Tenggara serta Propinsi Sulawesi Barat di sebelah barat.
Secara administrasi Sulteng terbagi dalam 10 kabupaten dan 1 kota yakni:
- Kabupaten Donggala
- Kabupaten Sigi
- Kabupaten Parimo,
- Kabupaten Poso,
- Kabupaten Tojo Una Una,
- Kabupaten Banggai,
- Kabupaten Banggai Kepulauan
- Kabupaten Morowali,
- Kabupaten Toli-toli,
- Kabupaten Buol serta
- Kota Palu selaku ibukota.
Jumlah penduduk sulteng tahun 2007 2.396.223 jiwa (data BPS Sulteng),
Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas 12 kelompok etnis atau suku,
yaitu Etnis Kaili yang berdiam di kabupaten Donggala, Sigi, Parimo, sebaian Poso dan Touna, dan
kota Palu, Etnis Kulawi berdiam di kabupaten Sigi, Etnis Lore berdiam di
kabupaten Poso, Etnis Pamona berdiam di kabupaten Poso, Etnis Mori
berdiam di kabupaten Morowali, Etnis Bungku berdiam di kabupaten
Morowali, Etnis Saluan atau Loinang berdiam di kabupaten Banggai, Etnis
Balantak berdiam di kabupaten Banggai, Etnis Mamasa berdiam di kabupaten
Banggai, Etnis Taa berdiam di kabupaten Banggai dan Tojo Una-una, Etnis
Bare'e berdiam di kabupaten Touna, Etnis Banggai berdiam di Banggai
Kepulauan, Etnis Buol mendiami kabupaten Buol, Etnis Tolitoli berdiam di
kabupaten Tolitoli, Etnis Tomini mendiami kabupaten Parigi Moutong,
Etnis Dampal berdiam di Dampal, kabupaten Tolitoli, Etnis Dondo berdiam
di Dondo, kabupaten Tolitoli, Etnis Pendau berdiam di kabupaten
Tolitoli, Etnis Dampelas berdiam di kabupaten Donggala.
Disamping 12
kelompok etnis, ada beberapa suku hidup di daerah pegunungan seperti
suku Da'a di Donggala, suku Wana di Morowali, suku Seasea di Banggai dan
suku Daya di Buol Tolitoli. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah
memiliki sekitar 22 bahasa yang saling berbeda antara suku yang satu
dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
pengantar sehari-hari.
Budaya
Propinsi Sulawesi Tengah memiliki kekayaan budaya yang
telah diwariskan secara turun temurun. Tradisi yang menyangkut aspek
kehidupan dipelihara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kepercayaan
lama adalah warisan budaya yang tetap terpelihara dan dilakukan dalam
beberapa bentuk dengan berbagai pengaruh modern serta pengaruh agama.
Karena
banyak kelompok etnis mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula
banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang
harmonis dalam masyarakat. Mereka yang tinggal di pantai bagian barat
kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis dari Sulawesi
Selatan dan masyarakat Gorontalo. Di bagian timur pulau Sulawesi, juga
terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah
Luwuk, dan sebaran suku Gorontalo di kecamatan Bualemo yang cukup
dominan.
Kabupaten Donggala memiliki tradisi menenun kain yang
diduga merupakan warisan zaman Hindu. Pusat-pusat penenunan terdapat di
Banawa, Banawa Tengah dan Banawa Selatan serta Labuan.
Kesenian Musik dan tarian di Sulawesi Tengah sangat beragam,
antara satu daerah dengan yang lainnya berbeda. Musik tradisional
memiliki instrume seperti suling , gong dan gendang. Selain sebagai
hiburan bagi beberapa komunitas music dan kesenian merupakan ritual
adat tertentu.
Tari masyarakat yang terkenal adalah Pamonte dari Palu
dan Donggala serta Dero yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten
Poso dan kemudian diikuti masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian
dero khusus ditampilkan ketika musim panen, upacara penyambutan tamu,
syukuran dan hari-hari besar tertentu.
Agama
Penduduk Sulawesi Tengah
sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat 72.36% penduduk memeluk
agama Islam, 24.51% memeluk agama Kristen dan 3.13% memeluk agama Hindu
dan Budha. Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh Datuk Karamah,
seorang ulama dari Sumatera Barat dan diteruskan oleh Said ldrus Salim
Aldjufri - seorang guru pada sekolah Alkhairaat. Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh missioner Belanda A.C Cruyt dan Adrian.
Sulawesi merupakan zona perbatasan unik di wilayah
Asia Oceania, dimana Flora dan Faunanya berbeda jauh dengan Flora dan
Fauna Asia yang terbentang di Asia dengan batas Kalimantan, juga berbeda
dengan Flora dan Fauna Oceania yang berada di Australia hingga Papua
dan Pulau timor. Garis maya yang membatasi zona ini disebut Wallace
Line, sementara kekhasan Flora dan Faunanya disebut Wallacea, karena
teori ini di kemukakan oleh Wallace seorang peneliti Inggris yang turut
menemukan teori evolusi bersama Darwin. Sulawesi memiliki flora dan
fauna tersendiri. Binatang khas pulau ini adalah anoa yang mirip kerbau,
babirusa yang berbulu sedikit dan memiliki taring pada mulutnya,
tarsius , monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi yang
berwarna-warni yang merupakan varitas binatang berkantung, serta burung
maleo yang bertelur pada pasir yang panas.
Hutan Sulawesi juga
memiliki ciri tersendiri, didominasi oleh kayu agatis yang berbeda
dengan Sunda Besar yang didominasi oleh pinang-pinangan (spesies
rhododenron). Variasi flora dan fauna merupakan obyek penelitian dan
pengkajian ilmiah. Untuk melindungi flora dan fauna, telah ditetapkan
taman nasional dan suaka alam seperti Taman Nasional Lore Lindu, Cagar
Alam Morowali, Cagar Alam Tanjung Api dan terakhir adalah Suaka
Margasatwa di Bangkiriang.
Kereeeeeeeeeeennnnn...
BalasHapus